Apakah Anda mengharapkan pundi-pundi uang sembari minum kopi, tiduran, dan atau bersenang-senang dengan keluarga? Jika ia, passive income lah jawabannya. Lalu, bagaimana cara mendapatkan passive income?
Telah terbukti bahwa passive income mampu menjadi sumber penghasilan tambahan, aman dari resesi ekonomi, bahkan saat tekanan ekonomi di masa pandemi covid-19 mereka yang memiliki passive income tepat tenang.
Passive income akan membebaskan Anda dari rasa khawatir kehilangan penghasilan saat masa pensiun tiba, kehilangan pekerjaan dan ketika kondisi keuangan Anda memburuk.
Memiliki penghasilan pasif memang sangat memudahkan kehidupan Anda, hanya saja untuk mendapatkannya diperlukan kerja keras dan tidak instan. Sederhananya, Anda perlu kerja cerdas untuk hal ini. Cara terampuh agar memiliki passive income adalah dengan berinvestasi.
Namun, Anda harus melakukannya dengan benar. Anda harus membangun ide sumber penghasilan yang benar-benar cocok dengan kondisi dan situasi saat ini. Sebab bila salah memilih, Anda hanya akan menghabiskan modal dengan berinvestasi tanpa mendapatkan penghasilan.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi agar Anda menjadi pemilik passive income selanjutnya.
Apa Itu Passive Income?
Banyak orang beranggapan bahwa passive income adalah mendapatkan penghasilan dengan tanpa melakukan apapun, gratis dan instan. Ini adalah anggapan yang salah. Untuk mendapatkannya, Anda harus tetap bersusah payah, hanya saja karena ini merupakan kerja yang cerdas bukan kerja keras. Anda hanya harus berpikir keras di awal saja.
Secara praktis, cara mendapatkan passive income yang hanya membutuhkan kerja cerdas di awal-awal saja. Namun, seringkali jenis pendapat ini membutuhkan pemikiran dan tenaga tambahan untuk kelangsungan prosesnya.
Sebagai contoh, Anda adalah pemilik kos. Artinya, Anda harus terus merawat bangunan dan ruangan agar tetap ada penyewanya bukan?
Ide Investasi untuk Mendapatkan Passive Income
Jika Anda berencana untuk memiliki passive income, pelajari beberapa rekomendasi ide di bawah ini. Sembari mempelajari secara detail resiko-resiko yang harus Anda tanggung dalam setiap jenisnya. Selain itu, temukan juga cara mendapatkan passive income yang tepat sesuai kondisi Anda.
1. Menyewakan Kos
Cara mendapatkan passive income dan mungkin Anda sudah cukup familiar dengan sistem dan resiko bisnisnya adalah dengan menjadi pemilik kos.
Di era milenial ini Anda dapat dengan mudah memasarkan kos. Anda dapat menggunakan media sosial, instagram, facebook, whatsapp dan sejenisnya. Ada cara lain yang cukup kompleks sistemnya, yakni dengan mengupload gambar rumah di Traveloka, OYO dan platform sejenis. Hanya saja, ada beberapa syarat dan kriteria khusus untuk benar-benar bisa mendapatkan konsumen.
Bisnis ini terbilang sangat minim resiko, Anda bahkan tidak akan mengalami kerugian finansial yang berarti jika pun kos Anda tidak laku. Tanah dan bangunan tetap menjadi milik Anda. Namun, jangan terburu membangun kos yang besar dengan banyak kamar, jika Anda belum paham bagaimana pasar bekerja,
2. Merentalkan Mobil Anda
Jika Anda pemilik mobil dan merasa bahwa ternyata membeli mobil kurang efisien dalam menunjang keseharian Anda. Atau bahkan Anda merasa bahwa memiliki mobil justru menambah pengeluaran. Maka, cara mendapatkan passive income ini tepat untuk Anda.
Anda bisa menawarkan mobil ke pemilik jasa travel atau menyewakannya kepada pengemudi gojek dan grab yang telah memiliki cukup banyak konsumen. Anda juga bisa secara mandiri mengiklankan jasa sewa mobil Anda. Ini memerlukan usaha yang cukup sulit di awal.
Beberapa resiko yang harus Anda tanggung dalam hal ini adalah kerusakan mobil, penipuan, dan sejenisnya. Alternatifnya, Anda bisa mengasuransikannya terlebih dahulu. Antisipasi resiko-resiko kerusakan komponen mobil dengan membuat dana cadangan dari penghasilan Anda.
3. Jual Produk Digital
Jika Anda memiliki keahlian khusus, membuat konten digital seperti video atau ebook, maka jadikan keahlian Anda untuk mendapatkan passive income. Baik Anda berada di desa maupun kota, cara ini tetap secara fleksibel dapat Anda gunakan.
Anda memerlukan modal awal untuk merealisasikannya, Anda harus membeli kamera, komputer dan perangkat lain yang diperlukan. Modal yang dibutuhkan untuk menjalani profesi ini kurang lebih 10 juta hingga 20 juta rupiah.
Resiko yang paling banyak dialami oleh seseorang yang menjalani bisnis ini adalah tidak lakunya produk mereka. Ini biasanya disebabkan karena konten kurang menarik, tidak unik dan tidak berkarakter. Beberapa orang perlu waktu yang sangat lama untuk dapat memperoleh penghasilan.
4. Rekening tabungan online
Tidak ada yang lebih pasif daripada menyimpan uang Anda di bank online atau biasa disebut Fintech yang menawarkan hasil tinggi. Anda hanya cukup duduk dan melihat bagaimana uang Anda diputar oleh mereka.
Bank online biasanya menawarkan tarif tertinggi dan Anda biasanya dapat dengan mudah mentransfer uang Anda antara bank utama dan bank online. Tarif online seringkali 10 kali lebih tinggi atau lebih dari yang mungkin ditawarkan oleh bank lokal Anda.
Jika Anda berinvestasi dalam akun yang diasuransikan, Anda hampir tidak memiliki risiko sama sekali hingga ambang batas $ 250.000 per jenis akun per bank. Risiko terbesar mungkin adalah suku bunga cenderung turun ketika ekonomi melemah, dan dalam hal ini, Anda harus menanggung pembayaran yang lebih rendah yang berpotensi tidak menghasilkan cukup uang untuk mengalahkan inflasi. Itu berarti Anda akan kehilangan daya beli seiring waktu.
5. Saham dividen
Pemegang saham di perusahaan dengan saham yang menghasilkan dividen menerima pembayaran secara berkala dari perusahaan. Perusahaan membayar dividen tunai setiap tiga bulan dari keuntungan mereka, dan yang perlu Anda lakukan hanyalah memiliki saham. Dividen dibayarkan per saham, jadi semakin banyak saham yang Anda miliki, semakin tinggi pembayaran Anda.
Peluang: Karena pendapatan dari saham tidak terkait dengan aktivitas apa pun selain investasi keuangan awal, memiliki saham yang menghasilkan dividen dapat menjadi salah satu bentuk paling pasif untuk menghasilkan uang.
Risiko: Bagian yang sulit adalah memilih saham yang tepat. Banyak pemula yang terjun ke pasar tanpa menyelidiki perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Anda harus menyelidiki setiap situs web perusahaan dan melihat secara detail laporan keuangan mereka. Anda harus menghabiskan dua hingga tiga minggu untuk menyelidiki setiap perusahaan.
6. Pinjaman peer-to-peer
Pinjaman peer-to-peer (P2P) adalah pinjaman pribadi yang dibuat antara Anda dan peminjam, difasilitasi melalui perantara pihak ketiga.
Peluang: Sebagai pemberi pinjaman, Anda memperoleh penghasilan melalui pembayaran bunga atas pinjaman tersebut. Namun karena pinjaman tersebut tanpa jaminan, Anda menghadapi risiko gagal bayar.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda perlu melakukan dua hal:
Diversifikasi portofolio pinjaman Anda dengan menginvestasikan jumlah yang lebih kecil pada beberapa pinjaman. Anda juga harus menganalisis data historis calon peminjam untuk membuat pilihan yang tepat.
Risiko: Butuh waktu untuk menguasai metrik P2P lending, jadi ini tidak sepenuhnya pasif. Karena Anda berinvestasi dalam banyak pinjaman, Anda harus memperhatikan pembayaran yang diterima. Apapun yang Anda hasilkan harus diinvestasikan kembali jika Anda ingin membangun pendapatan. Resesi ekonomi juga dapat membuat pinjaman pribadi berpenghasilan tinggi menjadi kandidat yang lebih mungkin untuk gagal bayar juga.
Berapa Banyak Uang yang Dapat Anda Hasilkan?
Passive income umumnya tidak akan membuat Anda kaya dalam semalam, jadi lupakan skema cepat kaya yang pernah Anda dengar. Namun, opsi penghasilan pasif yang baik dan menguntungkan dapat menghasilkan banyak uang dalam jangka panjang. Kita berbicara mulai dari beberapa ribu dolar hingga ratusan ribu dolar — bergantung pada aliran pendapatan.
Berapa banyak aliran pendapatan yang harus Anda miliki?
Tidak ada nasihat “satu ukuran untuk semua” dalam hal menghasilkan aliran pendapatan. Berapa banyak sumber pendapatan yang Anda miliki harus bergantung pada posisi Anda secara finansial, dan apa tujuan finansial Anda untuk masa depan. Untuk permulaan jangan terburu menyebar portofolio pada beberapa sumber passive income.
Sebagai penutup, sesuaikan kondisi finansial Anda, kondisi lingkungan dan tentu pengalaman Anda sebelum memilih berinvestasi pada jalur yang mana. Intinya cara mendapatkan passive income adalah dengan memiliki pemahaman mendalam terkait peluang dan resiko dari bisnis yang Anda pilih.
HEY, I’M SOLEH!
I am a lecturer and professional writer, My Favorite thing in life is time spent around the table fo write something, like my post on these blogs. I hope you enjoy my blogs.