Siapa yang menyangka, Bahlil Lahadalia Ketua BKPM ini dulu pernah menjadi sopir angkot, anak dari ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci.
Memulai usaha dari nol, meniti karir dari bawah itulah sebutan yang pas bagi sosok Bahlil Lahadalia. Perawakan yang low profil mencerminkan bagaimana perjuangannya dalam meniti kesuksesan yang ia capai hingga saat ini.
Lihat juga Biografi Bob Sadino Pengusaha Nyentrik Era 90-an
Pria kelahiran Maluku Utara, pada 7 Agustus 1926 tersebut menjalani kisah hidupnya di wilayah Papua. Sejak kecil ia terbiasa mencukupi kebutuhan hidup, membiayai sekolah hingga lulus sarjana dengan jerih payahnya sendiri.
Pekerjaan-pekerjaan apapun ia lakoni agar bisa bertahan hidup dan terus belajar, mulai dari kondektur, sopir angkot hingga berjualan kue pernah ia lakukan.
Karir Profil Bahlil Lahadalia Ketua BKPM
Perjuangan Bahlil Lahadalia tersebut baru membuahkan hasil ketika ia berumur 26 tahun, yakni saat ia ditawari menjadi konsultan keuangan dan IT dengan gaji 35 juta perbulan. Sebenarnya, selama hidupnya saat itulah pertama kali ia memegang uang yang banyak. Namun, sebagai sosok yang berjiwa entrepreneur ia rela meninggalkan kemapanan tersebut dan memilih membuka usaha sendiri.
Kini di bawah naungan PT. Rifal Capital ia memiliki 10 perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, mulai dari sektor properti, logistik, perkebunan hingga pertambangan nikel menjadi ladang kekayaan Bahlil Lahadalia.
Pengalamannya dalam mengelola perusahaan tidak diperoleh secara tiba-tiba, sejak kecil ia aktif berorganisasi mulai dari ketua OSIS, Aktivis di jenjang perkuliahan, hingga bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak tahun 2003.
Karena kepiawaiannya dalam dunia entrepreneur, pada periode 2015-2019, Bahlil Lahadalia dipercaya menjadi ketua HIPMI. Terakhir pada 2019 lalu, ia ditunjuk sebagai Ketua BKPM.
Memetik Hikmah dari Bahlil Lahadalia Ketua BKPM
Sebagai pengusaha tentu mengambil pelajaran dari perjalanan hidup Bahlil Lahadalia penting bagi Anda. Ia sosok pengusaha yang benar-benar mulai dari nol, dari anak kuli bangunan. Lalu apa saja hikmah yang dapat diambil dari kisah hidup Bahlil Lahadalia? Berikut ini rangkuman untuk Anda.
Mandiri/Tidak Menggantung Hidup Pada Orang Lain
Sejak SMP Bahlil Lahadalia terbiasa hidup mandiri, ia membiayai sekolah dari hasil kerja sampingannya. Pekerjaan apapun ia lakoni asalkan itu halal. Ia berjualan Kue, menjadi kondektur untuk membiayai sekolah dan membeli buku. Ia pantang menggantungkan hidupnya pada orang lain.
Menolak Kemiskinan
Selama kurang lebih 25 tahun ia menjalani hidupnya seolah setengah manusia “hidup sebagai monyet” begitulah ia menyebutnya. Untuk makan ia harus bekerja, bila tidak ada pekerjaan maka ia tidak bisa makan, bahkan Bahlil Lahadalia pernah terkena penyakit busung lapar, sebab kala itu memang untuk makan saja sulit.
Berangkat dari kondisi yang demikian akhirnya ia mendapatkan kesimpulan bahwa “saya harus keluar dari kemiskinan”, kemiskinan itu buruk, kemiskinan harus ditolak.
Tidak Ada Batasan Bagi Kesuksesan
Menjadi kepala BKPM, menjadi ketua HIPMI, memiliki banyak perusahaan bukanlah makna sukses bagi Bahlil Lahadalia. Ia sendiri tidak bisa mendefinisikan apa itu kesuksesan, ia berproses itulah yang paling penting.
Sukses baginya tidak bisa didefinisikan, hidup kaya atau miskin tidak ada perbedaan yang sangat signifikan. Perbedaannya hanya kalau dulu makan sulit sekarang mudah, dulu memakai tidak pernah memakai jas bermerek sekarang bisa. Tapi itu bukanlah kesuksesan, itu perbedaan orang kaya dan miskin.
Menghargai Orang Lain Karena Karyanya
Bagi Bahlil Lahadalia, orang yang ia hormati adalah ia yang bisa berkarya untuk bangsa, bukan orang kaya yang tidak punya kontribusi apapun bagi kemajuan bangsa.
Ia lebih menghargai mereka yang mempunyai dedikasi tinggi, kecerdasan, dan karya-karya bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Itulah orang yang pantas dihormati.
Demikianlah ulasan singkat dari profil Bahlil Lahadalia Ketua BKPM dan pelajaran yang bisa Anda ambil dari kisah hidupnya, khususnya sebagai pengusaha. Jangan mudah menyerah dan jangan mudah puas, begitulah jiwa berwirausaha.
HEY, I’M SOLEH!
I am a lecturer and professional writer, My Favorite thing in life is time spent around the table fo write something, like my post on these blogs. I hope you enjoy my blogs.
One thought on “Belajar dari Bahlil Lahadalia Ketua BKPM, Anak Kuli Bangunan dan Tukang Laundry”