Setidaknya ada lima cara untuk melakukan riset pasar yakni survei, FGD, wawancara, observasi, dan uji coba lapangan.
Untuk mendapatkan manfaat riset pasar secara maksimal Anda harus memilih cara yang tepat sesuai kebutuhan dan budget Anda. Riset pasar sebelum memulai usaha ini sangatlah urgen untuk bisnis Anda, jadi jangan sampai mengabaikannya.
Jenis data yang Anda butuhkan dan berapa banyak uang yang ingin Anda keluarkan akan menentukan teknik yang Anda pilih untuk bisnis Anda.
1. Survei untuk riset pasar
Dengan kuesioner riset pasar yang ringkas dan lugas, Anda dapat menganalisis kelompok sampel yang mewakili pasar sasaran Anda. Semakin besar sampelnya, semakin andal hasil Anda. Adapun teknik survei yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut:
Survei Langsung
Survei secara langsung adalah wawancara empat mata yang biasanya dilakukan di lokasi dengan lalu lintas tinggi seperti pusat perbelanjaan. Mereka memungkinkan Anda untuk memberikan contoh produk, kemasan, atau iklan kepada orang-orang dan mengumpulkan umpan balik langsung. Survei tatap muka dapat menghasilkan tingkat respons lebih dari 90%, tetapi biayanya mahal. Dengan waktu dan tenaga yang terlibat, tab untuk survey langsung dapat mencapai $ 100 per wawancara. Cara riset pemasaran ini terbilang kurang efisien.
Survei Telepon
Survei telepon lebih murah daripada survei langsung, tetapi lebih mahal daripada surat. Namun, karena penolakan konsumen terhadap telemarketing yang tiada henti, meyakinkan orang untuk berpartisipasi dalam survei telepon menjadi semakin sulit. Proses riset pemasaran melalui survei telepon umumnya menghasilkan tingkat respons 50% hingga 60%.
Survei Surat
Metode riset pasar dengan surat merupakan cara yang relatif murah dan mampu menjangkau khalayak luas. Survei itu jauh lebih murah daripada survei langsung dan telepon, tetapi hanya menghasilkan tingkat respons 3% hingga 15%. Meskipun pengembaliannya rendah, survei surat tetap menjadi pilihan hemat biaya untuk bisnis kecil.
Survei Online
Survei online biasanya menghasilkan tingkat respons yang tidak dapat diprediksi dan data yang tidak dapat diandalkan, karena Anda tidak memiliki kendali atas kumpulan responden. Tetapi survei online adalah cara sederhana dan murah untuk mengumpulkan bukti anekdot dan mengumpulkan opini dan preferensi pelanggan. Teknik ini cukup cocok dan efisien apabila Anda ingin melakukan survei niat pembeli produk Anda. Sebagai akibat perkembangan teknologi Anda sekarang bahkan dapat melakukan riset trend dengan tool Goolge.
2. Riset Pasar Focus Group Discussion (FGD)
Cara yang kedua dalam melakukan riset pasar adalah dengan focus group discussion. Dalam FGD, moderator menggunakan serangkaian pertanyaan atau topik bernaskah untuk memimpin diskusi di antara sekelompok orang. Sesi ini berlangsung di lokasi netral, biasanya di fasilitas dengan peralatan rekaman video dan ruang observasi dengan cermin satu arah. Grup fokus biasanya berlangsung selama satu hingga dua jam, dan dibutuhkan setidaknya tiga grup untuk mendapatkan hasil yang seimbang.
3. Riset Pasar dengan Wawancara Pribadi
Seperti kelompok fokus, wawancara pribadi mencakup pertanyaan terbuka dan tidak terstruktur. Biasanya berlangsung sekitar satu jam dan biasanya direkam.
Kelompok fokus dan wawancara pribadi memberikan data yang lebih subjektif daripada survei. Hasilnya tidak dapat diandalkan secara statistik, yang berarti bahwa hasil tersebut biasanya tidak mewakili segmen populasi yang cukup besar. Namun demikian, FGD dan wawancara merupakan cara melakukan riset pasar yang cocok untuk menggali tentang sikap pelanggan dan merupakan cara terbaik untuk mengungkap masalah yang terkait dengan pengembangan produk atau layanan baru.
4. Observasi
Langkah selanjutnya dalam cara melakukan riset pasar ini adalah dengan melakukan pengamatan atau observasi. Tanggapan individu yang dihasilkan dari riset pemasaran dalam teknik survei dan FGD terkadang bertentangan dengan perilaku orang yang sebenarnya. Saat Anda mengamati konsumen beraksi dengan merekam mereka di toko, di kantor, atau di rumah, Anda dapat mengamati cara mereka membeli atau menggunakan suatu produk. Ini memberi Anda gambaran yang lebih akurat tentang kebiasaan penggunaan dan pola belanja pelanggan.
5. Uji Coba Lapangan
Cara melakukan riset pasar yang terakhir adalah melakukan uji coba secara langsung dilapangan. Praktik riset pemasaran ini adalah dengan menempatkan produk baru di toko tertentu untuk menguji respons pelanggan dalam kondisi penjualan kehidupan nyata dapat membantu Anda melakukan modifikasi produk, menyesuaikan harga, atau meningkatkan pengemasan. Pemilik usaha kecil harus mencoba menjalin hubungan baik dengan pemilik toko lokal dan situs Web yang dapat membantu mereka menguji produk mereka.
Lima cara melakukan riset pasar di atas tentu harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jangan memilih metode riset pemasaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis, atau Anda hanya akan menghambur-hamburkan modal Anda saja.
HEY, I’M SOLEH!
I am a lecturer and professional writer, My Favorite thing in life is time spent around the table fo write something, like my post on these blogs. I hope you enjoy my blogs.