Jaringan Sosial Anda, Sebuah Perspektif Teoritis

  • 4 min read
  • Mei 18, 2023
jaringan sosial

Jaringan sosial bukan hanya istilah di media digital semata, melainkan juga menggambarkan hubungan antar individu dalam kehidupan nyata. Artikel ini membahas bagaimana kita bisa menggunakan pendekatan teori jaringan sosial untuk memahami struktur dan dinamika jaringan sosial kita. Anda akan mempelajari cara mengidentifikasi titik pusat, menganalisis hubungan, dan mengeksplorasi peran Anda dalam jaringan tersebut.

Kali ini Saya akan melanjutkan ulasan Saya sebelumnya tentang Social Network Analysis. Ulasan ini mencoba menggali lebih dalam ke dalam analisis struktur dalam jejaring sosial.

Kali ini, kita tidak akan atau belum membicarakan jaringan yang berubah atau dinamikanya pada tahap ini. Fokus kita adalah untuk mencoba memahami struktur jejaring sosial dari sudut pandang yang statis.

Pendekatan dalam Analisis Jejaring Sosial

Dalam dunia analisis jejaring sosial, metode ilmiah komputasional memainkan peran penting. Metode ini mungkin memicu pertanyaan, bagaimana kita menggunakannya dengan maksimal? Di sini, kita perlu melihat dua aspek yang berbeda namun saling terkait.

Salah satu aspeknya adalah observasi empiris, yang merupakan potret dari kenyataan yang ada. Observasi ini melibatkan pengumpulan dan pengamatan data dari dunia nyata. Data ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk analisis dan pengambilan kesimpulan.

Aspek lainnya adalah dunia teoritis, yang melibatkan konsep, teori, dan analisis jejaring sosial. Dalam konteks ini, kita mengembangkan dan menggunakan model teoritis untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial yang kita lihat dalam observasi empiris.

Posisi kita berada di tengah antara kedua aspek ini. Metode yang kita gunakan bersifat analitik, artinya kita menggunakan pendekatan sistematis untuk memahami data atau konsep. Pendekatan ini mencakup berbagai teknik dan metode, dan bisa sangat beragam tergantung pada konteks dan tujuan analisis.

Misalnya, kita bisa memulai dengan data empiris dan menganalisisnya untuk menghasilkan wawasan atau temuan baru. Inilah yang kita lakukan hari ini. Namun, kita juga bisa memulai dengan merumuskan teori, kemudian menggunakan teori tersebut sebagai kerangka kerja untuk memahami dan menjelaskan data atau fenomena yang kita amati. Kedua pendekatan ini memiliki peran penting dalam analisis jejaring sosial dan bisa digunakan secara bersamaan atau secara terpisah, tergantung pada kebutuhan dan tujuan kita.

Konseptualisasi jejaring yang tidak benar-benar ada dalam kenyataan adalah mungkin. Kita bisa mempelajari konfigurasi dan evaluasi jaringan ini melalui berbagai kemungkinan teoritis. Namun, fokus kita hari ini lebih ke arah bagaimana data dapat ditransformasi dan dianalisis menjadi bentuk jaringan.

Mendalaminya Melalui Tiga Pertanyaan

Untuk melakukannya, kita akan menjawab tiga pertanyaan penting. Pertama, bagaimana cara merumuskan jaringan? Memahaminya sebagai ilmu. Kedua, bagaimana cara mendeskripsikan struktur jaringan? Mengidentifikasi perbedaan antar jaringan dan apa yang membuatnya unik. Ketiga, kita akan langsung bergerak dan mulai berdiskusi tentang bagaimana kita dapat melakukan analisis jaringan sosial menggunakan perangkat lunak.

Formalisasi Jaringan: Pemahaman dan Ilustrasi

Formalisasi jaringan merupakan proses membuat representasi visual atau grafis dari suatu jaringan. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan perangkat seperti komputer atau secara manual menggunakan alat-alat konvensional seperti pensil dan kertas. Tujuannya adalah untuk memvisualisasikan dan memahami jaringan dengan lebih baik.

Untuk memberikan ilustrasi dan contoh lebih jelas, mari kita gunakan contoh konflik dalam suatu komunitas atau desa.

Bayangkan ada sebuah desa yang sedang mengalami konflik internal, misalnya antara dua kelompok warga yang memiliki pandangan berbeda tentang penggunaan lahan desa. Dalam situasi ini, masing-masing individu dalam desa tersebut menjadi elemen penting dalam jaringan konflik ini.

Langkah pertama dalam formalisasi jaringan adalah mengumpulkan semua individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik. Anda mungkin akan menemui para pemimpin komunitas, anggota keluarga, dan pihak yang berkepentingan lainnya, dan meminta mereka untuk menceritakan versi mereka sendiri tentang konflik dan siapa saja yang terlibat.

Kemudian, Anda meminta mereka untuk membuat visualisasi dari jaringan konflik ini. Visualisasi ini bisa berupa diagram atau gambar yang menunjukkan individu atau kelompok yang terlibat dan bagaimana mereka terhubung satu sama lain. Ini bisa melibatkan hubungan seperti “siapa berkonflik dengan siapa”, “siapa yang bersekutu dengan siapa”, dan lain sebagainya.

Mungkin mereka akan menghabiskan satu atau dua hari untuk menggambar jaringan ini. Hasilnya, gambaran yang jelas tentang struktur jaringan konflik di desa itu akan muncul. Ini akan membantu Anda dan semua orang yang terlibat untuk melihat bagaimana pandangan masing-masing individu atau kelompok tentang jaringan itu berbeda, dan apa yang mereka pikirkan tentang siapa yang terhubung dengan siapa dan mengapa.

Setelah visualisasi jaringan selesai, Anda kemudian dapat menggunakan ini sebagai dasar untuk analisis jaringan lebih lanjut. Anda mungkin menemukan, misalnya, bahwa beberapa individu atau kelompok menjadi “jembatan” antara kelompok-kelompok yang berkonflik, atau bahwa ada beberapa orang yang memiliki banyak koneksi dengan individu atau kelompok lainnya dan mungkin berpengaruh besar dalam konflik ini. Informasi ini bisa sangat berharga dalam membantu menyelesaikan konflik.

Dengan kata lain, formalisasi jaringan bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam memahami dan menangani situasi yang melibatkan banyak individu atau kelompok yang saling terhubung.

Menggambarkan Jaringan Anda Sendiri: Proses dan Pertimbangan

Ayo coba gambarkan jaringan sosial Anda. Bisa jadi jaringan keluarga atau teman-teman Anda. Anda bisa menggunakan kertas dan pensil untuk ini, atau aplikasi online jika Anda merasa lebih nyaman.

Misalkan, Anda mencoba untuk menggambarkan jaringan sosial teman Anda. Anda mulai dengan menggambar diri Anda di tengah, karena Anda adalah titik awal. Kemudian, Anda mulai menambahkan teman-teman Anda satu per satu. Anda menghubungkan mereka dengan garis ke diri Anda untuk menunjukkan bahwa ada hubungan antara Anda dan mereka.

Menyelesaikan Masalah dan Membuat Keputusan

Selama proses ini, Anda mungkin dihadapkan dengan berbagai pertanyaan dan tantangan. Misalnya, bagaimana jika ada teman yang lebih dekat dengan Anda daripada yang lain? Apakah Anda harus menggambar mereka lebih dekat dengan Anda di kertas? Atau bagaimana jika ada teman yang juga berteman dengan teman lain dalam jaringan Anda? Haruskah Anda menghubungkan mereka dengan garis juga? Dan siapa yang harus berada di tengah jaringan Anda? Apakah itu Anda atau ada orang lain yang lebih berpengaruh?

Untuk mengatasi hal ini, Anda mungkin perlu membuat beberapa keputusan. Misalnya, Anda mungkin memutuskan bahwa jarak antara Anda dan teman-teman Anda di kertas tidak penting, dan yang lebih penting adalah ada atau tidaknya garis antara Anda dan mereka. Anda juga mungkin memutuskan untuk menggambarkan hubungan antara teman-teman Anda di jaringan Anda, dan mungkin memutuskan bahwa Anda adalah pusat jaringan karena Anda adalah orang yang mengenal semua orang lain.

Lakukan Analisis Jaringan Sosial Anda

Setelah Anda selesai menggambarkan jaringan sosial Anda, saatnya untuk menganalisanya. Anda dapat melihat jaringan Anda dan mencoba untuk memahami pola yang ada. Misalnya, Anda mungkin melihat bahwa ada beberapa teman yang berteman dengan banyak teman lain dalam jaringan Anda. Atau mungkin ada teman yang hanya berteman dengan Anda dan tidak dengan orang lain.

Melakukan ini dapat memberi Anda wawasan baru tentang jaringan sosial Anda. Misalnya, Anda mungkin menyadari bahwa Anda memiliki peran yang sangat penting dalam jaringan Anda karena Anda adalah titik penghubung antara berbagai kelompok teman. Atau Anda mungkin melihat bahwa ada beberapa teman yang memiliki lebih banyak koneksi daripada yang lain, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dalam jaringan.

Pada akhirnya, meski secara intuitif kita mungkin memahami konsep jaringan, proses menggambar dan melakukan analisis jaringan sosial bisa lebih kompleks daripada yang diperkirakan. Namun, dengan melakukan ini, kita dapat lebih memahami struktur dan dinamika dalam jaringan sosial kita.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konsultasi Online