Teknologi canggih, dari blockchain hingga kecerdasan buatan, mengubah layanan keuangan. Keuangan Islam pun tidak berbeda. Fintech syariah kini bermunculan di negara-negara Islam dan non-Islam, memiliki target untuk memenangkan pasar dari jutaan pemuda Muslim dan memperluas layanan keuangan kepada mereka yang tidak memiliki rekening bank.
Muslim membentuk sekitar seperempat dari populasi dunia dan merupakan kelompok agama yang tumbuh paling cepat. Dengan demikian, potensi pasar jasa keuangan syariah sangat besar. Usia rata-rata Muslim secara global adalah 24 tahun, membuat mayoritas “digital natives” siap untuk solusi keuangan Islam digital.
Fintech Syariah merupakan layanan keuangan yang menggabungkan aspek kepatuhan syariah dengan keuangan digital. Hal ini memudahkan umat Islam untuk mengakses tabungan, investasi, asuransi, dan hipotek yang sejalan dengan prinsip keimanan mereka.
Karakteristik Utama dari Investasi Halal atau Syariah
- Dilarang mengambil keuntungan dari hutang
- Pembayaran bunga dilarang
- Berinvestasi dalam bisnis yang mendapat untung dari alkohol, senjata, tembakau, dan perjudian dilarang
- Penghasilan dihasilkan melalui pembagian keuntungan
- Aset riil harus mendukung instrumen keuangan Islam
Mewujudkan fintech Islami
Bisnis yang menawarkan solusi investasi Islam secara digital harus memberikan dua hal: kepatuhan dan akses.
1. Operasional yang Sesuai Syariah
Untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum syariah, fintech harus memenuhi seperangkat aturan yang rumit. Biaya bunga, atau riba, dilarang. Begitu pula investasi dalam “saham yang dilarang” dari bisnis yang memperoleh keuntungan dari alkohol, senjata, tembakau, dan perjudian.
Aturan tersebut juga melarang keuntungan dari hutang dan mengharuskan investasi untuk didukung oleh aset nyata. Hal ini yang kemudian menginisiasi pembuatan Sukuk — sertifikat keuangan yang sesuai dengan syariah, mirip dengan obligasi, yang memberikan investor sebagian kepemilikan atas aset yang mendasarinya.
2. Teknologi yang Tepat
Untuk akses, memilih teknologi yang tepat adalah kuncinya. Fintech menyebarkan beragam platform pembayaran halal, dompet elektronik, asuransi, dan layanan pengiriman uang melalui aplikasi ponsel. Bank Islam digital baru seperti Niyah Inggris dan Insha Jerman menawarkan produk bebas bunga melalui saluran serupa.
Selain pengiriman produk, teknologi perusahaan fintech berjanji untuk mendukung keuangan Islam dengan mendorong efisiensi dan mengurangi biaya. Pada gilirannya, ini dapat memotong biaya layanan pembayaran dan transaksi.
Teknologi seperti kecerdasan buatan juga dapat membantu meningkatkan kepatuhan. Jika diterapkan dalam skala besar, Blockchain memiliki potensi untuk mengurangi risiko transaksi penipuan. Emirates Islamic Bank sudah menggunakan teknologi untuk mengautentikasi cek kertas di Uni Emirat Arab.
Pengertian dan Contoh Layanan Fintech Syariah
Berdasarkan paparan mengenai karakter fintech di atas, DinarStandard telah mendefinisikan fintech Islam sebagai, “teknologi fintech secara eksponensial meningkatkan layanan keuangan Islam abad ke-20, operasi, model bisnis, dan keterlibatan pelanggan.”
1. Layanan Pendanaan
Setoran berbasis Deposit (bisa juga berdasarkan Qard), layanan Akun investasi, dan Pembayaran, penagihan, dan manajemen likuiditas yang sesuai dengan Syariah. Contoh perusahaan fintech yang menyediakan jasa ini adalah PayHalal (Souqa Fintech Sdn Bhd, Malaysia), AmalPay (Malaysia), Platform Akun Investasi (IAP –Malaysia).
2. Layanan Modal Kerja
Yakni Modal kerja Murabahah, Murabahah / Wakala / Mudharabah / Surat Kredit. Contoh perusahaan fintech syariah yang menyediakan layanan ini adalah Waqfe – Bahrain (penyedia platform perbankan digital).
3. Pembiayaan
Layanan pembiayaan fintech syariah dengan akad Murabahah / Mudaraba / Musharaka /Pembiayaan Salam / Istisn’a / Ijara, Keuangan Mikro Syariah. Perusahaan yang menyediakan layanan ini adalah Ethis Crowd – Singapura, Indonesia, Malaysia, Australia dan Blossom Finance.
4. Pasar Modal
Layanan yang diberikan berupa treasury Bank Islam, Sukuk (Obligasi Islam). Perusahaan yang menyediakan layanan ini adalah Adab Solution (pertukaran Crypto).
5. Manajemen Kekayaan
Layanan fintech syariah yang berupa manajemen kekayaan yang sesuai dengan Syariah untuk ritel dan HNWI. Disediakan oleh Wahed – AS (investasi penasehat Robo platform) dan HelloGold (emas berbasis blockchain investasi).
6. Asuransi
Mencangkup layanan Asuransi dan re-Asuransi, perusahaan yang menyediakan layanan ini yaitu Uplift Mutuals dan Insure Halal
Perusahaan fintech syariah dewasa ini semakin terlihat posisi dan urgensinya dalam meningkatkan inklusi keuangan baik di Indonesia maupun secara global.
HEY, I’M SOLEH!
I am a lecturer and professional writer, My Favorite thing in life is time spent around the table fo write something, like my post on these blogs. I hope you enjoy my blogs.