Bagi Anda yang berminat dalam bidang audit atau sedang mencari informasi tahapan perencanaan Audit, informasi singkat berikut ini akan sangat membantu.
Sebelum beranjak pada tahapan pelaksanaan audit, melakukan tahapan perencanaan audit merupakan suatu keniscayaan. Proses audit tidak akan berjalan baik, jika perencanaan tidak matang.
Untuk memahami secara lebih rinci, Anda bisa menyimak artikel Prosedur dan Mekanisme Audit yang Berlaku Umum
Proses audit dapat dipecah menjadi beberapa tahapan berikut;
TAHAP 1- PENUNJUKAN
Fokus utama tahap ini adalah memastikan bahwa tidak ada faktor yang menghalangi penugasan. Berikut merupakan prosedur detail pada tahap perencanaan audit bagian pertama;
- Pastikan uji tuntas klien dan informasi anti pencucian uang adalah yang terbaru.
- Tinjau apakah ada potensi pelanggaran etik terhadap penugasan dan letak ancaman tersebut terjadi.
- Jika terdapat auditor yang berbeda pada tahun sebelumnya, dan memperoleh bukti yang cukup. Dalam kasus seperti itu, izin profesional dari auditor sebelumnya.
- Surat perjanjian disiapkan dan ditandatangani.
TAHAP 2 – PENILAIAN RISIKO
Tahapan ini melibatkan penilaian situasi perusahaan dari berbagai sumber dengan tujuan untuk menentukan risiko audit secara keseluruhan. Langkah-langkah perencanaan audit ini melibatkan;
- Tinjauan atas masalah yang timbul pada tahun-tahun sebelumnya.
- Review file audit permanen perusahaan dan korespondensi yang relevan sepanjang tahun.
- Diskusi dengan manajemen tentang isu-isu relevan yang terjadi sepanjang tahun.
- Tinjauan atas konsep informasi keuangan untuk menyusun tinjauan analitis pendahuluan.
- Meninjau pengendalian internal perusahaan.
- Perhitungan materialitas
- Penilaian awal tentang kelangsungan usaha.
TAHAP 3- PENDEKATAN AUDIT
Melanjutkan dari tahap 2, sebaiknya ringkasan risiko audit utama dan bagaimana risiko ini mempengaruhi pendekatan audit. Audior harus memiliki standar nilai yang berupa rendah, sedang atau tinggi.
Untuk setiap tingkat laporan keuangan individu, pendekatan audit yang direncanakan harus didokumentasikan. Semua area risiko harus memiliki rencana yang tepat untuk menangani risiko tersebut. Program kerja audit harus didorong oleh hal ini.
Hal lain yang harus dipertimbangkan pada tahap ini adalah kerangka penyusunan laporan keuangan dan apakah opsi pengungkapan yang dikurangi tersedia.
TAHAP 4- ADMINISTRASI
Rencana tim audit yang tepat harus disiapkan untuk penugasan (dengan keahlian dan pengalaman yang sesuai ditugaskan ke tim). Jadwal penyelesaian pekerjaan harus disepakati dengan klien.
TAHAP 5- PENYINGKATAN TIM AUDIT
Rapat tim menetapkan pendekatan audit yang direncanakan, area risiko utama, bagaimana risiko ini akan ditangani dan menjelaskan peran masing-masing anggota dalam penugasan.
TAHAP 6 – LAYANAN KLIEN
Pertimbangkan apakah ada rekomendasi berguna yang dapat dibuat untuk klien mengenai masalah apa pun yang diidentifikasi.
TAHAP 7- KOMUNIKASI KLIEN
Klien harus mendapatkan informasi tentang setiap perubahan dalam sifat / cakupan penugasan. Selain itu, informasi yang dibutuhkan oleh tim audit dikomunikasikan dan disetujui oleh klien.
Tujuan perencanaan audit tidak lain adalah agar proses audit benar-benar sesuai dengan target atau tujuan audit itu sendiri.
Tahapan perencanaan audit ini harus benar-benar telah matang, bagaimanapun perencanaan merupakan ruh dari proses proses audit pada tahap selanjutnya.
HELLO, I’AM YUYUN
Quotes: “Finish What You Started”